Di tengah kehidupan modern yang penuh tekanan, stres dan kecemasan menjadi dua kondisi yang semakin umum dirasakan oleh banyak orang. Tuntutan pekerjaan, beban sosial, dan kecepatan informasi membuat pikiran manusia seringkali terjebak dalam kekacauan. Salah satu cara sederhana namun sangat efektif yang bisa dilakukan untuk menenangkan diri adalah membaca buku.
Membaca Buku Sebagai Terapi Mental
Membaca buku terbukti secara ilmiah mampu memberikan efek relaksasi pada otak. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Sussex menemukan bahwa membaca selama enam menit dapat mengurangi tingkat stres hingga 68 persen. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan mendengarkan musik atau berjalan santai. Ketika seseorang membaca, otaknya akan tenggelam dalam alur cerita atau informasi yang disampaikan, sehingga perhatian beralih dari tekanan hidup menuju dunia yang lebih tenang.
Melibatkan Imajinasi Mengalihkan Pikiran Negatif
Salah satu alasan mengapa membaca sangat efektif untuk mengurangi stres adalah karena ia melibatkan imajinasi. Saat membaca novel, misalnya, pembaca membayangkan karakter, tempat, dan kejadian yang digambarkan dalam teks. Proses ini secara otomatis mengalihkan pikiran dari hal-hal yang menyebabkan kecemasan. Imajinasi yang aktif bisa menjadi pelarian yang sehat dari kenyataan yang membebani.
Menumbuhkan Perasaan Tenang dan Terhubung
Buku seringkali membawa pesan-pesan yang menenangkan, inspiratif, atau memberi harapan. Genre seperti self-help, spiritualitas, dan fiksi inspiratif mampu menumbuhkan perasaan tenang dan rasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar daripada diri sendiri. Buku juga memungkinkan pembaca merasa “didengar” karena banyak narasi yang merefleksikan pengalaman atau perasaan yang serupa dengan yang mereka alami.
Meningkatkan Fokus dan Mindfulness
Membaca buku membutuhkan konsentrasi dan fokus yang tinggi. Ini berbeda dengan kebiasaan scrolling di media sosial yang serba cepat dan impulsif. Ketika kita membaca buku, kita belajar untuk berada pada saat ini — sebuah prinsip utama dalam praktik mindfulness. Fokus penuh pada bacaan membantu otak keluar dari siklus kekhawatiran yang berulang.
Mengurangi Stres Lewat Buku Nonfiksi dan Fiksi
Baik buku nonfiksi maupun fiksi memiliki peran dalam mengurangi stres. Buku nonfiksi seperti psikologi populer, pengembangan diri, atau biografi tokoh bisa memberikan wawasan baru yang menginspirasi pembaca menghadapi tantangan hidup. Sementara buku fiksi, terutama dengan alur yang menarik dan karakter yang kuat, dapat memberikan pengalaman imersif yang sangat bermanfaat untuk menenangkan hati dan pikiran.
Membangun Rutinitas Membaca untuk Kesehatan Mental
Menjadikan membaca sebagai rutinitas harian adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan mental dalam jangka panjang. Misalnya, membaca selama 20–30 menit sebelum tidur bisa menjadi bagian dari ritual malam yang membantu tubuh dan pikiran bersiap untuk beristirahat. Hindari membaca melalui layar gadget karena cahaya biru dapat mengganggu kualitas tidur. Lebih baik gunakan buku cetak atau e-reader dengan pencahayaan rendah.
Dampak Positif Membaca Terhadap Kecemasan Sosial
Bagi sebagian orang yang memiliki kecemasan sosial, membaca buku bisa menjadi sarana untuk mengembangkan kemampuan sosial secara tidak langsung. Dengan membaca kisah kehidupan orang lain, pembaca dapat memahami perspektif berbeda dan memperluas empati. Hal ini sangat berguna untuk memperbaiki interaksi sosial di kehidupan nyata karena kita belajar memahami perasaan dan reaksi orang lain dengan lebih baik.
Pilihan Buku yang Cocok untuk Mengatasi Stres dan Cemas
Tidak semua buku memiliki efek menenangkan yang sama. Berikut beberapa genre dan contoh buku yang direkomendasikan:
- Fiksi Ringan atau Inspiratif: seperti The Alchemist karya Paulo Coelho, Totto-Chan oleh Tetsuko Kuroyanagi.
- Self-help atau Motivasi: seperti Atomic Habits oleh James Clear, The Power of Now oleh Eckhart Tolle.
- Spiritualitas dan Mindfulness: seperti The Art of Happiness oleh Dalai Lama, Wherever You Go, There You Are oleh Jon Kabat-Zinn.
- Puisi dan Sastra: seperti karya Kahlil Gibran, Rupi Kaur, atau Sapardi Djoko Damono untuk pembaca Indonesia.
- Buku Bergambar atau Ilustrasi Relaksasi: seperti adult coloring books atau buku mindfulness bergambar.
Peran Penting Lingkungan Mendukung Kebiasaan Membaca
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari membaca, lingkungan sekitar juga perlu mendukung. Keluarga, teman, atau pasangan dapat menciptakan waktu tenang bersama untuk membaca. Kehadiran sudut baca yang nyaman di rumah, bebas dari gangguan, sangat membantu menjaga fokus dan meningkatkan kenikmatan membaca.
Kesimpulan Manfaat Psikologis dari Membaca
Membaca buku bukan sekadar kegiatan hobi, melainkan juga alat yang sangat efektif untuk menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan. Dengan membaca, kita memberi ruang bagi otak untuk beristirahat, memperluas perspektif, serta membangun pikiran yang lebih tenang dan terorganisir. Di tengah hiruk pikuk dunia digital, meluangkan waktu untuk membuka lembar demi lembar buku adalah investasi sederhana namun berdampak besar untuk kesehatan mental kita.
Baca Juga: Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia