Inggris terhadap Hidangan India Modern

Pengaruh Inggris terhadap Hidangan India Modern

Perjumpaan Dua Budaya Kuliner
Ketika Inggris menjajah India selama hampir dua abad (1757–1947), terjadi percampuran budaya yang tak terhindarkan, termasuk dalam hal makanan. Meski awalnya ada jarak antara dua tradisi kuliner yang sangat berbeda, seiring waktu lahirlah hidangan-hidangan baru hasil asimilasi antara resep Inggris dan masakan India. Dari dapur rumah tangga kolonial hingga kantin pegawai pemerintahan, lahir warisan kuliner yang masih terasa hingga hari ini.

Hidangan hasil pengaruh ini bukan hanya menyatukan dua dunia, tetapi juga menciptakan gaya masakan Anglo-India yang unik, yang kemudian menyebar hingga ke luar negeri dan menjadi ikon kuliner global.

Kelahiran Hidangan Anglo-India
Hidangan Anglo-India merupakan hasil adaptasi selera lidah Inggris terhadap bahan dan bumbu India. Banyak makanan India yang dimodifikasi agar sesuai dengan pola makan bangsa kolonial, terutama dalam hal tingkat kepedasan dan cara penyajian.

Beberapa contoh hidangan Anglo-India yang terkenal:

  • Kedgeree: Nasi yang dimasak dengan ikan asap, telur rebus, dan bumbu ringan. Hidangan ini merupakan adaptasi dari khichdi India.
  • Mulligatawny Soup: Sup kari yang diolah dengan kaldu ayam, lentil, dan nasi. Nama “mulligatawny” berasal dari bahasa Tamil, milagu tanni, yang berarti “air lada.”
  • Railway Mutton Curry: Kari daging kambing yang diciptakan untuk penumpang kelas atas dalam perjalanan kereta api selama masa kolonial. Cita rasanya ringan namun tetap berempah.
  • Country Captain Chicken: Ayam kari dengan cabai dan rempah, populer di kalangan pegawai Inggris di Madras.

Hidangan-hidangan ini mencerminkan percampuran antara metode masak Barat dan bahan lokal India, yang pada akhirnya menjadi genre baru dalam sejarah masakan.

Perubahan dalam Teknik Memasak dan Penyajian
Kehadiran Inggris membawa serta alat masak dan metode baru yang sebelumnya tidak umum di dapur India, seperti penggunaan oven, alat panggang, dan pemanggangan dengan loyang. Di sisi lain, orang Inggris belajar dari teknik masakan India seperti menggoreng dengan rempah, merendam bahan dalam bumbu (marinasi), dan teknik tumis tadka.

Pola makan orang Inggris yang biasa menyantap hidangan dalam urutan formal (appetizer, main course, dessert) juga memengaruhi cara penyajian di rumah tangga India urban. Muncul kebiasaan menyajikan makanan dalam urutan tertentu, menggantikan tradisi makan bersama dari satu piring atau thali.

Peran Club dan Kantin Kolonial dalam Penyebaran Cita Rasa Baru
Selama masa kolonial, klub-klub eksklusif dan kantin kantor pemerintahan menjadi tempat percampuran kuliner. Banyak juru masak India dipekerjakan di dapur klub Eropa dan belajar memasak gaya Inggris sambil tetap mempertahankan teknik dan bahan lokal. Inilah yang menghasilkan masakan Anglo-India yang tidak hanya lezat, tetapi juga mudah diterima oleh kedua belah pihak.

Setelah kemerdekaan, banyak resep yang dahulu hanya disajikan di klub elit kolonial menjadi menu umum di restoran dan hotel. Bahkan hari ini, hotel-hotel warisan kolonial di India seperti Taj Mahal Hotel atau Oberoi Grand masih mempertahankan hidangan Anglo-India sebagai bagian dari daya tarik historisnya.

Pengaruh Terbalik: India Mengubah Masakan Inggris
Tak hanya India yang dipengaruhi oleh masakan Inggris, sebaliknya, kehadiran India juga membawa dampak besar terhadap selera makan di Inggris. Setelah kemerdekaan, migrasi besar-besaran orang India ke Inggris membuat restoran India menjamur di kota-kota Inggris. Lambat laun, kari menjadi bagian dari kehidupan kuliner Inggris.

Salah satu contoh paling ikonik adalah:

  • Chicken Tikka Masala: Diciptakan di Inggris oleh diaspora India, hidangan ini kini dijuluki sebagai “hidangan nasional Inggris.”
  • Balti Curry: Diperkenalkan oleh komunitas asal Kashmir dan Pakistan, disajikan dalam wajan kecil (balti) yang khas.
  • Vindaloo dan Madras Curry: Versi lebih pedas yang awalnya diperkenalkan oleh orang Goa dan Tamil, kemudian menjadi favorit di restoran kari Inggris.

Restoran kari di Inggris bahkan dianggap lebih banyak daripada fish and chips shop, menunjukkan betapa masakan India telah mengakar dalam budaya kuliner Inggris modern.

Cita Rasa Kolonial dalam Hidangan India Masa Kini
Hingga hari ini, pengaruh kolonialisme Inggris masih terasa dalam beberapa hidangan populer di India. Banyak makanan rumahan atau hidangan restoran yang merupakan produk evolusi dari masa kolonial, seperti:

  • Bread Pakora dan Sandwich India: Pengaruh roti dan mentega dari Inggris berpadu dengan bumbu India.
  • Cutlet dan Croquettes: Camilan dari daging cincang berbalut tepung roti, disajikan dengan chutney atau saus tomat.
  • Pudding dan Custard: Makanan penutup gaya Inggris yang kini dilengkapi rasa mangga, cardamom, atau saffron.

Masakan ini memperlihatkan bahwa pengaruh Inggris tidak menghapus tradisi kuliner India, melainkan membuka ruang bagi inovasi dan adaptasi rasa yang terus berkembang.

Refleksi Identitas Lewat Masakan
Di tengah narasi kolonialisme yang penuh luka sejarah, masakan menjadi ruang damai yang mempertemukan dua identitas. Hidangan hasil pengaruh Inggris bukan hanya soal rasa, tapi juga narasi budaya, perjalanan sejarah, dan interaksi antarbangsa. Makanan menyimpan jejak tentang siapa yang pernah datang, bagaimana mereka hidup, dan apa yang mereka tinggalkan.

Bagi generasi muda, mengenal hidangan Anglo-India berarti mengenal kisah masa lalu. Mereka tidak hanya menikmati kari atau puding, tetapi juga menggali sejarah lewat rasa.

Kesimpulan Jejak Inggris dalam Masakan India
Pengaruh Inggris terhadap hidangan India modern tidak bisa dipisahkan dari sejarah kolonial yang panjang. Dari dapur istana kolonial hingga restoran kontemporer, warisan kuliner ini terus bertahan, bertransformasi, dan menjadi bagian dari identitas masakan India yang kompleks. Dalam setiap sendok kari atau potongan pudding, tersimpan kisah pertemuan budaya yang abadi.

Baca Juga: Peran keluarga dalam perawatan lansia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *